Profil Travis Scott (Instagram/@travisscott)
Matamata.com - Rapper ternama Travis Scott kembali menjadi sorotan usai penampilannya di panggung Coachella 2024 menuai kontroversi. Bukan karena aksi panggung atau performanya yang memukau, namun akibat keterlambatan ia naik panggung selama tiga menit.
Keterlambatan sepele ini ternyata menimbulkan konsekuensi cukup besar bagi pihak penyelenggara festival musik terbesar di Amerika Serikat itu.
Travis Scott dijadwalkan tampil pada sesi utama festival Coachella. Namun, ia baru naik ke panggung tiga menit setelah jadwal seharusnya, yang mengakibatkan Coachella terkena denda yang nilainya tidak main-main.
Total, festival musik tersebut dikabarkan harus menanggung kerugian sebesar USD 20 ribu atau sekitar Rp335 juta akibat keterlambatan artis asal Amerika Serikat itu.
Travis Scott, yang dikenal sebagai salah satu penampil utama dan kerap menjadi magnet bagi para pengunjung festival, rupanya tidak memberikan penjelasan spesifik terkait keterlambatannya itu.
Penyebab keterlambatan ini disinyalir karena adanya persiapan teknis yang molor. Namun, pihak penyelenggara Coachella tampaknya tidak mentoleransi pelanggaran waktu, seberapa pun singkatnya.
Sebagaimana diketahui, aturan di festival tersebut memang sangat ketat terkait jadwal, terutama menyangkut waktu manggung dan pembatasan kebisingan di area sekitar venue.
“Setiap menit keterlambatan atau pelanggaran jadwal manggung memang ada konsekuensinya, termasuk denda yang tidak kecil,” ungkap salah seorang juru bicara pihak Coachella, seperti dikutip dari.
Denda yang harus dibayarkan Coachella terkait insiden Travis Scott ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pengisi acara. Festival musik sebesar Coachella sangat strict dalam menerapkan aturan karena terkait dengan banyak aspek.
Baca Juga: Menjelang Pernikahan Al Ghazali, Dul Jaelani Merasa Lebih Dekat dan Sering Kumpul Bareng Keluarga
Mulai dari jadwal pertunjukan lain yang berjejer rapat, kepentingan teknis panggung, hingga regulasi kota karena festival ini digelar di area pemukiman yang memiliki batas waktu operasional suara.
Insiden ini pun menuai komentar beragam dari publik dan para pecinta musik. Beberapa pihak menyayangkan kerugian besar yang harus ditanggung penyelenggara akibat keterlambatan singkat tersebut.
Namun, ada juga yang menyadari pentingnya disiplin waktu di tengah kompleksitas acara sebesar Coachella.
“Seharusnya manajemen Travis bisa lebih memperhatikan jadwal, meminimalisir risiko kesalahan kecil yang bisa berdampak besar,” ujar seorang pemerhati musik festival.
Meskipun harus membayar denda, pihak Coachella tidak memberikan sanksi khusus kepada Travis Scott sendiri, mengingat kontrak dengan penampil biasanya memberikan tanggung jawab tersebut kepada promotor.
Namun, insiden ini diyakini menjadi bahan evaluasi penting baik bagi pihak selebritas, manajemen artis, maupun penyelenggara festival agar kejadian serupa tidak terulang di masa datang.
Tampil di festival besar seperti Coachella memang menjadi impian banyak musisi dunia, namun di sisi lain juga menuntut kedisiplinan tinggi.
Keterlambatan sekecil apapun dapat berdampak pada sistem pertunjukan dan semua pihak yang terlibat dalam acara.
“Coachella punya rule yang jelas. Setiap pelanggaran sekecil apapun harus mereka pertanggungjawabkan sesuai regulasi,” pungkas sumber dari pihak penyelenggara festival.
Kasus Travis Scott di Coachella ini pun kembali menegaskan pentingnya profesionalisme dan komitmen dalam dunia hiburan internasional, di mana konsekuensi dari setiap tindakan sangat nyata dan dihitung secara rinci.