Aktor Baim Wong saat ditemui awak media di Kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (24/3/2021). (Matamata.com/Alfian Winanto)
Matamata.com - Baim Wong baru-baru ini melakukan perjalanan ke Semeru, Jawa Timur. Dalam kesempatan itu, suami Paula Verhoeven tersebut mengungkapkan berbagai kesaksian dan cerita pilu yang ditemukan di Semeru.
Semula, Baim Wong bercerita tentang seorang ayah yang menahan tangis mencari anaknya. Sosok ayah dan anak tersebut sejatinya berlari bersama buah hatinya saat erupsi Semeru. Sayang, sang anak tiba-tiba tertinggal di tengah perjalanan.
Selain cerita soal ayah yang mencari buah hatinya, ada juga kisah mengenai seorang nenek di sebuah rumah yang selamat dari erupsi Semeru. Meski berada dalam kondisi kesehatan yang kurang baik karena sedang terkena stroke, sang nenek masih diberi kesempatan untuk melanjutkan hidupnya.
"Cerita lain datang dari sebuah rumah kecil yang penuh dengan debu erupsi. Beberapa hari sebelumnya, di rumah itu ada seorang nenek dan 7 orang lainnya. Saat banjir lahar dingin datang, nenek itu tak bisa melakukan apa-apa, ia stroke dan terlalu renta untuk berlari. Tujuh orang lainnya berupaya menyelamatkan diri. Tapi, takdir berkata lain, 7 orang itu berpulang sementara sang nenek selamat," tulis Baim Wong.
Menurut Baim Wong, di dekat rumah itu ada tulisan berukuran besar yang berbunyi 'Allah Berkata Lain'. Baim Wong dan rekannya lantas terdiam cukup lama saat membaca tulisan tersebut.
"Di dekat rumah itu, ada tulisan besar: Allah Berkata Lain! Kami sempat terdiam sangat lama membaca tulisan itu. Membayangkan orang tua yang kehilangan buah hatinya, mengingat nenek yang diselamatkan oleh tangan Tuhan. Bulu kuduk kami merinding membaca tulisan itu," tulis Baim Wong.
"Allah memang berencana lain, ada begitu banyak cerita pilu di Semeru. Tapi, bercecer pula cerita mengenai kebaikan manusia sampai akhir hayatnya," imbuhnya.
Baim Wong mengakhiri ceritanya dengan sebuah pesan yang begitu mendalam.
"Bagi kami ini juga sebuah rencana lain, tak pernah terpikir mendatangi tempat yang penuh perasaan sedih. Hanya karena kami membawa bantuan bukan berarti kamilah yang membantu. Justru kami yang dibantu disadarkan akan kebesaran Allah."
"Kami ingin sekali kembali ke Semeru, kembali untuk berkenalan, bukan mengenang kepergian. Kita mungkin punya banyak rencana hebat, tapi jika Allah berkata lain, kita tak bisa berbuat apa-apa."
Baca Juga: Rezky Aditya Curhat Soal Anak Kedua, sampai Bilang Begini ke Baim Wong!
"Semeru sekali lagi mengingatkan, bahwa kita hanyalah makhluk kecil di hadapan Sang Pencipta."