Harga Masker Melonjak Tinggi, Aming Ngeri Sampai Singgung Tragedi 1998

Matamata.com - Masuknya virus corona ke Indonesia memang meresahkan masyarakat. Fenomena ini juga diikuti oleh langkanya masker dan hand sanitizer karena diserbu publik yang cemas. 

Aming ikut mengomentari kelangkaan hand sanitizer dan masker.  Aming bahkan menyebut mental warga Indonesia lebih menyeramkan dari virus corona.

"Sebenernya udahlah, waspada perlu, terlalu paranoid jangan, takut berlebihan jangan. Malahan ada yang lebih menyeramkan dari corona, yaitu mental bangsa kita yang cepet panik. Tiba-tiba borong apa lah, beli apalah," ujar Aming saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (4/3/2020).

Tak sampai di situ, Aming juga mengaku gemas dengan kelakuan para oknum yang mementingkan urusan pribadi demi keuntungan. Ini terkait pihak yang menjual dengan harga tinggi hingga berujung menimbulkan kelangkaan barang.

Perbesar

"Lo mikir nggak sih kausalitas bangsa kita dari apa yang lo lakuin. Lo mikir nggak sih kalau borong semua sembako nggak semua orang punya daya beli sama. Masyarakat dengan daya beli rendah gimana? Kesel gitu," tuturnya.

Jika soal masker dan hand sanitizer yang langka ini tidak segera ditindak, eks suami Evelyn Nada Anjani ini mengkhawatirkan akan timbul kecemburuan sosial di masyarakat ke depannya. 

Aming menyinggung krisis moneter yang terjadi pada 1998. Dia tidak ingin semua itu terulang. 

"Kalau mereka nggak bisa beli apa yang mereka inginkan, terjadi kecemburuan sosial, chaos, mau kaya 98 lagi? Kan pada gila gila (yang nimbun). Harusnya nggak kaya gitu. Makanya intelektualnya dipakai, sekolah itu bukan buat bikin kita pinter tapi buat kita bikin adab lebih. Itu aja sih," pungkas Aming.

Diketahui harga masker dan hand sanitizer memang merangkak naik bahkan langka sejak Presiden Jokowi menyebut ada dua WNI yang positif corona. Nggak cuma Aming, rekan selebritis yang lain seperti Donita dan Nafa Urbach juga prihatin dengan kondisi ini. 

Baca Juga: Virus Corona Masuk Indonesia, Aming Sentil Pemerintah: Di Sini Nyawa Murah