Bukan Sekadar Horor, Tumbal Darah Jadi Refleksi tentang Pengorbanan dan Kemanusiaan

Tumbal Darah bukan hanya sekadar kisah tentang ritual setan.

Yohanes Endra | MataMata.com
Sabtu, 25 Oktober 2025 | 07:30 WIB
Film Tumbal Darah. (istimewa)

Film Tumbal Darah. (istimewa)

Matamata.com - Ketika cinta dan keputusasaan saling bersinggungan, batas antara benar dan salah perlahan memudar. Tumbal Darah, karya terbaru dari maestro horor-action Charles Gozali menggali pertanyaan moral terdalam manusia: sejauh apa seseorang rela berkorban demi cinta? Dan sejauh apa mereka rela menjual jiwanya demi keinginan duniawi?

Sebuah kolaborasi besar antara MAGMA Entertainment, Wahana Kreator, Sinemaku Pictures, Virtuelines Entertainment, Caravan Studio, Dunia Mencekam Studios, VMS Studio, PK Films, dan Samara Group, Tumbal Darah bukan sekadar horor penuh darah, tapi juga refleksi suram tentang manusia-manusia yang berjuang di ambang kehilangan segalanya.

Korban dari Nafsu Duniawi

Klinik Kamboja dari neraka menjadi arenanya, tiga nakes menjadi pelakunya. Dalam dunia Tumbal Darah, kejahatan tidak hanya datang dari makhluk gaib semata, melainkan dari manusia yang kehilangan arah.

Iwan (Donny Alamsyah), seorang dokter bersalin, menjalankan Klinik Kamboja ini bersama istrinya Sandra (Agla Artalidia) dan asistennya Bakar (Aksara Dena). Di tempat inilah nyawa bayi dikorbankan sebagai tumbal bagi setan demi kekayaan. Merupakan simbol dari manusia yang menukarkan moralitas demi harta, mereka percaya bisa mengendalikan tumbal ini, padahal tanpa sadar juga terperangkap dalam kegelapannya.

Cinta Keluarga di Tengah Kegelapan: Apa yang Rela Dikorbankan?

Di sisi lain ada Jefri (Marthino Lio) dan Ella (Sallum Key), pasangan suami istri yang hidup dalam keterbatasan. Setelah kecelakaan menimpa Ella yang tengah hamil delapan bulan, mereka terpaksa mencari pertolongan di tempat yang salah: Klinik Kamboja yang dijalankan oleh Iwan, Sandra, dan Bakar.

Ancaman datang bagi bayi yang ada di dalam rahim Ella. Mampukah Jefri dan Ella menyelamatkan satu sama lain? Perlukah mereka mengorbankan moral mereka untuk keselamatan keluarga kecilnya?

“Horor sejati datang dari ketakutan manusia,” ujar Charles Gozali, sutradara dibalik film mencekam ini. “Melalui Tumbal Darah, kami ingin mengeksplor sisi tergelap dari manusia dan bertanya: kalau kita ada di posisi itu, apa yang akan kita lakukan?”

Kalimat itu menjadi jantung dari Tumbal Darah, sebuah film yang tidak hanya menawarkan pengalaman teror yang menegangkan, tapi juga dilema moral yang membuat penonton bimbang.

Baca Juga: PBB Desak Israel Hentikan Pelanggaran dan Patuh pada Putusan ICJ soal Gaza

Pada akhirnya, Tumbal Darah bukan hanya sekadar kisah tentang ritual setan, melainkan sebuah kisah tentang manusia, pilihan yang lahir dari cinta dan ketakutan, serta moral yang diuji di titik terendah.

Uji nyali dan moralmu dalam film Tumbal Darah mulai 23 Oktober 2025 di bioskop Indonesia. Untuk update dan informasi lebih lanjut, kunjungi sosial media @tumbaldarahfilm dan @magmaent.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Bunda Corla tampil di film komedi keluarga Mertua Ngeri Kali....

life | 17:39 WIB

Film Gestures of Care merupakan salah satu film yang ditayangkan dalam program Indonesian Film Showcase, yang menampilka...

life | 11:46 WIB

Ciamik dan menggelitik, beginilah bagaimana realitas kultural masyarakat Kalimantan Selatan digambarkan dalam 'Kuyank' g...

life | 12:29 WIB

JAFF akan terus berkomitmen untuk terus menjadi festival yang berbasis kerelawanan yang kuat....

life | 14:20 WIB

Film Swaradwipa menelusuri bagaimana warisan budaya ditantang oleh zaman, dipertahankan oleh sebagian, dan perlahan diti...

life | 13:57 WIB

Salah satu inovasi andalan tahun ini adalah Composync, teknologi pencarian lagu berbasis data yang tengah dikembangkan M...

life | 16:10 WIB

Pengumuman kolaborasi ini disampaikan dalam sesi Netflix Creative Asia SEA dalam Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF)...

life | 11:39 WIB

Gelaran tahun ini menjadi pertemuan industri film dan ekonomi kreatif yang paling ambisius di Indonesia....

life | 13:53 WIB

Terpilih tiga film pendek yang dianggap paling menonjol dari sisi kekuatan cerita, penyutradaraan, dan relevansi tematik...

life | 13:16 WIB

Massive Music mengarahkan fokusnya pada efisiensi yang didorong oleh teknologi dan data....

life | 12:06 WIB