Celine Evangelista Tampil Pakai Busana Muslim dan Berhijab Putih.(Instagram/@celine_evangelista)
Matamata.com - Aktris dan presenter Celine Evangelista belakangan ini menjadi sorotan publik setelah ia blak-blakan mengenai perjalanan spiritualnya yang penuh makna.
Dalam sebuah acara, Celine berbicara terbuka tentang proses mengenal dan mempelajari agama Islam, suatu perjalanan yang ternyata sudah dimulainya jauh sebelum dirinya memutuskan menjadi mualaf.
Dalam pengakuannya, Celine menyebut bahwa keinginannya mempelajari Islam berawal sejak dirinya masih menjalani rumah tangga bersama Stefan William. Ia menegaskan bahwa proses tersebut bukan keputusan yang mendadak, melainkan perjalanan panjang yang melalui banyak pertimbangan dan pembelajaran.
“Saya sudah belajar mengenal Islam bukan baru-baru ini saja. Saya mulai pelajari waktu masih menikah dengan Stefan,” ungkap Celine, dikutip dari Suara.com.
Celine mengungkapkan, awal ketertarikannya kepada Islam muncul karena lingkungannya yang banyak beragama Islam, termasuk keluarga dan sahabat terdekatnya.
Dorongan untuk belajar agama yang dipeluk mayoritas orang di sekitarnya itu membuat Celine merasa punya kedekatan emosional, sekaligus rasa ingin tahu yang besar.
“Saya melihat Islam dari keluarga, dari teman-teman, dan dari lingkungan saya. Lama-lama ada dorongan untuk belajar dan mencari tahu lebih dalam,” katanya.
Meskipun kini telah mantap memeluk Islam, Celine mengaku memutuskan menjadi mualaf bukan karena paksaan atau desakan siapa pun, melainkan panggilan hati. Ia menyebut pengalaman spiritualnya ini membuatnya merasa lebih tenang dan damai.
Namun, perjalanan tersebut tidak selalu mudah bagi ibu empat anak ini. Ia bahkan mengaku sempat menahan air mata ketika mengisahkan transformasi spiritualnya di depan publik.
“Sebenarnya perjalanan saya ini panjang dan banyak tantangannya. Tidak sedikit rasa takut, khawatir, dan ragu yang saya alami. Tapi itulah proses pencarian yang harus saya lewati,” ujar Celine sambil menahan air mata.
Pernyataan ini menggambarkan betapa besar pergolakan batin yang dialaminya selama menjalani proses hijrah. Celine juga menegaskan bahwa keputusan untuk berpindah keyakinan adalah hal pribadi dan harus melalui pertimbangan matang.
Ia tidak mau keputusan tersebut justru melukai hati orang-orang yang disayanginya. "Saya sangat menghormati kepercayaan keluarga besar saya, dan saya pastikan semua didasari oleh niat baik," katanya.
Dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat diakui Celine sangat berarti baginya. “Saya bersyukur keluarga saya, terutama anak-anak saya, bisa menerima keputusan saya dengan baik meskipun ada perbedaan. Mereka juga banyak bertanya dan akhirnya mengerti alasan saya pindah agama,” tutup Celine.
Perjalanan Celine Evangelista menemukan kedamaian dalam Islam menjadi inspirasi sekaligus bukti bahwa proses spiritual setiap orang selalu unik dan layak dihargai. Pesan toleransi dan kejujuran dari kisahnya bisa menjadi contoh bagi masyarakat luas dalam menjalani keberagaman keyakinan di Indonesia.