Kronologi Penemuan Jasad di UNPRI yang Bikin Geger, Awalnya Dikira Mayat, Ternyata Cadaver untuk Mahasiswa Kedokteran

Perekam video yang diketahui seorang laki-laki awalnya menunjukkan bahwa mayat yang ditemukan di lantai 9.

Baktora | MataMata.com
Kamis, 14 Desember 2023 | 12:13 WIB
Potret cadaver atau jasad manusia yang dikhususkan untuk pendidikan kedokteran saat ditemukan di bak besar di lantai 9 Universitas Prima Indonesia (UNPRI), Kota Medan. (dok Istimewa)

Potret cadaver atau jasad manusia yang dikhususkan untuk pendidikan kedokteran saat ditemukan di bak besar di lantai 9 Universitas Prima Indonesia (UNPRI), Kota Medan. (dok Istimewa)

Matamata.com - Jasad manusia yang ditemukan di Universitas Prima Indonesia (UNPRI), Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan merupakan cadaver. Penemuan tersebut sempat membuat geger dan terkesan ditutup-tutupi pihak universitas.

Bahkan polisi yang ingin menyelidiki perlu menunggu dari pihak universitas mempersilakan untuk menuju lokasi penemuan jasad manusia tersebut. Hingga akhirnya ditemukan sebanyak 5 jasad manusia di universitas setempat.

Geger hingga trending di beberapa platform media sosial, UNPRI akhirnya mengklarifikasi terhadap ramainya lima mayat tersebut. Mereka memastikan bahwa mayat itu adalah cadaver yang digunakan pihak kampus untuk kegiatan belajar mengajar, terutama untuk mahasiswa kedokteran.

Lalu bagaimana asal muasal dan kronologi temuan ini mencuat?. Selain itu, apakah pihak kampus tidak menyiapkan antisipasi hingga civitas kampus dibuat kaget dengan temuan cadaver itu?.

Jasad berada di bak besar

Bermula pada Selasa (12/12/2023), sebelum diketahui cadaver, terdapat dua jasad manusia yang terlihat tenggelam di sebuah bak besar berisi air.

Perekam video yang diketahui seorang laki-laki awalnya menunjukkan bahwa mayat yang ditemukan di lantai 9 salah satu bangunan di universitas setempat.

"Weh ada mayat di lantai sembilan," ujar perekam video dikutip, Kamis (14/12/2023).

Dalam tayangan itu terlihat ia membuka tutup kotak biru menyerupai bak plastik. Terlihat ada 2 jasad yang sudah berwarna coklat kehitaman.

Polisi turun tangan

Baca Juga: Berharap Jadi Dosen, Ashanty Kuliah S3 di Universitas Airlangga

Hal itu pun ramai di media sosial dan membuat polisi bergerak pada Senin siang. Polrestabes Medan, langsung turun tangan untuk memeriksa kabar viralnya video tersebut.

Awalnya, video itu memang sudah beredar sejak 7 Desember 2023 lalu. Namun, respon masif mulai terlihat pada 12 Desember kemarin, sembari polisi turun tangan untuk meminta keterangan dari kampus.

Sempat dihalangi

Polisi yang datang memang sempat dihalangi untuk memeriksa oleh pihak kampus, alasannya polisi tak mengantongi surat pemeriksaan. Namun setelah komunikasi panjang mereka diizinkan masuk ke dalam lingkungan universitas.

Dalam pemeriksaan sendiri, polisi tidak menemukan jasad yang dimaksud di lantai 9 universitas tersebut. Dari penggeledahan, ternyata ditemukan lima mayat di lantai 15.

Dugaannya ada orang yang memindahkan jasad manusia yang sebelumnya di lantai 9. Terdapat empat jasad laki-laki dan satu orang wanita.

Misteri penemuan mayat itu semakin meluas di masyarakat. Menyusul pihak universitas yang tak kunjung memuat klarifikasi. Tudingan liar pun semakin banyak menyudutkan pihak universitas.

Meski begitu, pihak universitas akhirnya angkat bicara. Melalui Waki Dekan Fakultas Kedokteran UNPRI, Kolonel (Purn) Drg Susanto menegaskan bahwa jasad yang viral di media sosial bukanlah jasad korban pembunuhan.

"Jika memang kasus pembunuhan, saya adalah orang pertama yang akan melaporkan ke pihak berwajib," terang Susanto dikutip dari kanal YouTube resmi UNPRI, Kamis (14/12/2023).

Susanto juga menjelaskan bahwa jasad manusia itu adalah cadaver yang memang digunakan untuk pembelajaran mahasiswa kedokteran ketika menjalani mata kuliah anatomi tubuh manusia.

"Cadaver ini untuk menunjang pembelajaran mahasiswa kedokteran dan memang terdiri dari 1 wanita dan empat laki-laki," tambah dia.

Penyimpanan dianggap tak layak

Terlanjur viral di media sosial, sejumlah netizen menyoroti cara penyimpanan cadaver di bak yang menyerupai penampungan air tersebut. Tak sedikit yang menyebutkan seharusnya cadaver disimpan di tempat berbahan stainless steel.

Gegernya penemuan jasad ini memang mendapat sorotan. Pihak kepolisian yang kurang koordinasi termasuk pihak kampus yang kurang terbuka membuat persepsi masyarakat menjadi negatif.

Meski demikian tudingan adanya dugaan pembunuhan juga sudah dibantah pihak kampus setelah ramai jadi pembahasan di platform digital.

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa proses pembenahan sistem Coretax terus menunjukkan kemajuan, m...

news | 16:48 WIB

Kejaksaan Agung (Kejagung) membenarkan adanya penggeledahan di kantor Bea Cukai oleh tim penyidik Jaksa Agung Muda Bidan...

news | 14:30 WIB

Pemerintah berencana mewajibkan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang dicampur dengan etanol sebanyak 10 persen atau ...

news | 13:30 WIB

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melaksanakan ziarah ke makam ulama besar K.H. Abbas Abdul Jamil atau lebih dikenal...

news | 12:30 WIB

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk, menyerukan agar Israel segera mematuhi kewajiban hukum intern...

news | 11:30 WIB

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengumumkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui pembentukan Direktora...

news | 10:30 WIB

Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menegaskan bahwa penolakan terhadap keikutsertaan atlet Israel dalam Kejuaraan ...

news | 09:30 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan bahwa penetapan selebgram Lisa Mariana Presley Zulkandar (LM) sebagai ters...

news | 08:30 WIB

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) membuka peluang investasi bagi para pelaku usaha dan in...

news | 07:30 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menelusuri dugaan pengondisian mesin electronic data capture (EDC) dalam penyi...

news | 06:20 WIB