Kutukan Bahu Laweyan Hadir di Film Perempuan Pembawa Sial, Ada Promo Buy 1 Get 1

Sutradara Fajar Nugros mengatakan bahwa film Perempuan Pembawa Sial mengambil inspirasi dari masa kecilnya.

Yohanes Endra | MataMata.com
Selasa, 16 September 2025 | 12:16 WIB
Film Perempuan Pembawa Sial. (ist)

Film Perempuan Pembawa Sial. (ist)

Baca 10 Detik
  • Perempuan Pembawa Sial hadir dengan kisah kutukan Bahu Laweyan.
  • Film horor budaya ini disutradarai Fajar Nugros dan dibintangi Raihaanun.
  • Penonton bisa dapat tiket Buy 1 Get 1 hingga 17 September 2025.

Matamata.com - Hadir di layar lebar, legenda kelam dari tanah Jawa menggabungkan kisah cinta, kutukan, dan karma menjadi sebuah horor penuh misteri.

Perempuan Pembawa Sial, film terbaru sutradara Fajar Nugros, yang kembali menggarap horor setelah sukses dengan Inang
(2022), mengangkat mitos kuno Bahu Laweyan, sebuah kutukan mematikan yang jarang diangkat dalam perfilman Indonesia.

Kutukan Bahu Laweyan: Antara Cinta dan Kematian

Dalam cerita rakyat Jawa, Bahu Laweyan adalah tanda lahir sebesar koin di bahu kiri seorang perempuan.

Tanda ini bukan sembarang tanda, tapi simbol kutukan. Perempuan yang memilikinya akan selalu diikuti kesialan, di mana setiap laki-laki yang menikahinya akan mati dengan tragis. 

Konon, dengan menikah sebanyak tujuh kali akan menghilangkan kutukan itu.

Asal-usulnya pun tak kalah kelam. Pada abad ke-18, Raja Keraton Hadiningrat, Pakubuwono II, murka ketika seorang perempuan pengrajin batik dari Laweyan menolak permintaannya untuk meminjamkan kuda dan tinggal di wilayah kerajaan.

Sebagai balas dendam, sang raja mengutuk seluruh perempuan di Laweyan agar setiap suami mereka mati secara mengenaskan.

Sutradara Fajar Nugros mengatakan bahwa film ini mengambil inspirasi dari masa kecilnya.

“Segala ketakutan yang ada dalam film ini diambil dari ketakutan-ketakutan masa kecil saya, termasuk keputusan saya mengajak Eyang Didik Nini Thowok untuk berperan dalam film ini,” ujar Fajar.

Baca Juga: Sutradarai film 'Menjelang Magrib 2', Helfi Kardit Kemas Horor dengan Mencekam

Film Perempuan Pembawa Sial. (ist)
Film Perempuan Pembawa Sial. (ist)

Mirah: Perempuan yang Dihantui Masa Lalu

Dalam Perempuan Pembawa Sial, penonton akan diajak mengikuti kisah Mirah (diperankan oleh Raihaanun), seorang perempuan yang baru menikah, namun hidupnya berubah menjadi mimpi buruk ketika sang suami mati tragis tak lama setelah mereka menikah.

Warga mengusirnya, melabelinya sebagai pembawa sial, dan memusuhinya tanpa ampun. Namun, Mirah mulai curiga bahwa semua ini bukan sekadar kebetulan.

Ia yakin dirinya menjadi korban Bahu Laweyan, kutukan yang mungkin diturunkan dari masa lalu yang gelap.

Dalam perjalanannya, Mirah bertemu Bana (Morgan Oey), pemilik warung makan sederhana yang menerima dirinya tanpa rasa takut.

Perlahan, cinta mulai tumbuh di antara keduanya, tapi setiap sentuhan bisa berarti kematian.

Pertanyaannya, akankah cinta mereka sanggup menantang kutukan? Atau justru menjadi korban berikutnya?

Pemeran utama Raihaanun berkomentar soal karakter yang dimainkan dalam film ini.

“Yang menarik dari karakter ini adalah selain menarik inspirasi dari kisah rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih, adalah bagaimana misteri di balik karakter Mirah ini dikupas perlahan-lahan, seperti kita mengupas bawang,” sebut pemenang Piala Citra sebanyak dua kali itu.

Horor dengan Akar Budaya

Perempuan Pembawa Sial bukan sekadar film horor biasa.

Dengan riset mendalam terhadap cerita rakyat Jawa, Fajar Nugros menghadirkan film yang memadukan atmosfer mencekam, drama emosional, dan filosofi karma dalam satu kemasan sinematik yang memikat.

Visual yang memukau dan narasi yang berlapis membuat film ini tidak hanya menakutkan, tetapi juga meninggalkan jejak di hati penonton.

Menambah aura mistis lokal dalam film, sutradara Fajar Nugros juga mengajak penari tradisional legendaris Didik Nini Thowok yang berpersan sebagai dukun manten, Mbah Warso, di film ini.

Sang maestro tari yang berpengalaman di dunia nyata sebagai dukun manten tersebut mengungkapkan keterjutannya terhadap tema film ini.

“Jadi dulu salah satu teman saya juga pernah terkena kutukan Bahu Laweyan ini, dan saat itu harus menggunakan berbagai ritual dan mantra untuk melepasnya. Jadi saya kaget juga saat dengar kutukan ini akan difilmkan, karena ini nyata dan bukan cuma mitos.”

Menggelar gala premiere pada 10 September lalu, Perempuan Pembawa Sial telah berhasil menuai berbagai pujian dari para penonton yang menyaksikan kengerian comeback horror dari Fajar Nugros ini. “Takut banget, dari awal udah nggak dikasih nafas,” ujar Amanda Rawles.

Sementara itu, aktor Derby Romero turut memuji dinamika kisah Bawang Putih dan Bawang Merah yang dibawa dalam film ini, “persoalan dua kakak beradik ini juga menurut gue sangat menarik.”

Bagi penikmat horor berkualitas dan pencinta kisah misteri dengan nuansa budaya lokal, Perempuan Pembawa Sial siap menghantui layar lebar mulai 18 September 2025 di seluruh bioskop Indonesia.

Bagi penonton yang tidak sabar menyaksikan aksi Didik Nini Thowok dalam film ini, hadir juga promo Buy One Get One Free (BOGOF) untuk Advanced Ticket Sales yang dapat dibeli melalui aplikasi TIX ID, M-Tix, CGV, dan Cinepolis sampai tanggal 17 September untuk penayangan hari pertama.

Apakah kamu cukup berani menatap mata Mirah dan menemukan kebenaran di balik Bahu Laweyan?

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Paksiband kembali menyuarakan kritik lewat rilisan single baru berjudul BUTA MURKA....

life | 15:00 WIB

"Perempuan Pembawa Sial" menawarkan paket lengkap horor yang kental dengan budaya Jawa....

life | 09:07 WIB

Menata masa depan seni cetak grafis tanah air bersama Devfto Printmaking Institute sebagai Special Project ARTJOG 2025....

life | 10:56 WIB

Synchronize Fest terwujud begitu nyata, salah satunya melalui hadirnya banyak program konsep pertunjukan spesial yang ju...

life | 14:25 WIB

JF3 Food Festival 2025 menghadirkan 100 tenant kuliner legendaris dari berbagai daerah di Indonesia....

life | 17:32 WIB

Meluluhkan hati atasan juga dapat membantu menciptakan suasana kerja yang lebih nyaman dan mengurangi tekanan....

life | 11:07 WIB

Film Rangga & Cinta yang akan menjadi bagian dari A Window on Asian Cinema....

life | 13:22 WIB

48 kuda menjadi yang terbaik, raih total hadiah Rp425 juta....

life | 15:11 WIB

Pagelaran ini Menyatukan 1.500 Seniman, Orkestra Kelas Dunia, Koreografi Baru, Kostum Megah, Efek Teatrikal yang Spektak...

life | 09:00 WIB

86 kuda dari tujuh provinsi akan berlaga dalam 16 kelas, perebutkan total hadiah Rp425 juta...

life | 14:37 WIB