Inikah Alasan Coldplay Gelar Konser Hingga 6 Hari di Singapura?

Kenapa Coldplay menambah jadwal Music of The Spheres Singapura hingga dua hari, tapi tidak satu hari pun untuk Jakarta?

Yohanes Endra | MataMata.com
Selasa, 20 Juni 2023 | 20:19 WIB
Coldplay (Instagram/pkentertainment.id)

Coldplay (Instagram/pkentertainment.id)

Matamata.com - Coldplay menggelar konser selama enam hari di Singapura. Hal ini membuat warga Indonesia bertanya-tanya, kenapa konser di Jakarta hanya satu hari?

Sebelumnya Coldplay hanya akan menggelar konser di Singapura selama empat hari pada Januari 2024 mendatang. Karena banyaknya permintaan, band Inggris yang digawangi Chris Martin dkk itu mengumumkan dua hari tambahan.

Konser Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 15 November 2023 mendatang sebenarnya juga banyak diminati. Lebih dari 3,2 juta orang mengikuti war tiket pada Mei lalu, sehingga penggemar meminta tambahan hari konser.

Lantas, kenapa Coldplay menambah jadwal Music of The Spheres Singapura hingga dua hari, tapi tidak satu hari pun untuk Jakarta?

Menurut eks Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Yanuar Nugroho, salah satu pertimbangan Coldplay dalam memilih negara tujuan tur konser mereka adalah kriteria lingkungan keberlanjutan.

"Dapat info dari teman yang sedikit tahu bahwa R&D (Research and Development)-nya Coldplay (yes, they have it!) pakai kriteria sustainability: polusi, public transport, etc..." cuitnya di Twitter, Selasa (20/6/2023).

Yanuar Nugroho menyoroti bagaimana Singapura mendapat enam hari konser, sementara Jakarta, Bangkok dan Manila hanya satu hari. Alasannya mungkin karena kondisi udara dan transportasi publik di Singapura dinilai lebih baik.

Banyak yang sepakat, tapi tidak sedikit yang menyinggung Brasil. Coldplay sebelumya menggelar 11 konser di negara Amerika Selatan. Padahal sustainability di sana tak jauh berbeda dari Indonesia.

"Coldplay itu termasuk sering datang ke Brasil. Tur sekarang aja sampe 11 hari di Brazil. Sementara, deforestasi di hutan Amazon Brasil masih gila-gilaan. Keliatan kriteria sustainability itu ya nggak benar-benar diikuti. Kebanyakan gimmick aja soal sustainability," komentar akun @bakso_jamur.

Menanggapi cuitan tersebut, Yanuar Nugroho menunjukkan peringkat Indonesia di dunia dalam hal sustainability.

Baca Juga: Pulang dari Singapura, Suga BTS Pakai Celana Seharga Tiket Coldplay: Tumben Murah

"Banyak yang komentar tentang sustainability brasil, Argentina vs Singapura. Silakan lihat di sini https://dashboards.sdgindex.org/rankings. Brasil ranks 53, Argentina 54, Singapura 60, Indonesia 82. Sustainability bukan hanya soal lingkungan, tapi juga sosial-ekonomi-tata kelola. Semoga menggambarkan," jelasnya.

Sementara itu, semua tiket konser Coldplay di Singapura untuk enam hari sudah terjual habis.

Kontributor: Chusnul Chotimah
×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Synchronize Fest terwujud begitu nyata, salah satunya melalui hadirnya banyak program konsep pertunjukan spesial yang ju...

life | 14:25 WIB

JF3 Food Festival 2025 menghadirkan 100 tenant kuliner legendaris dari berbagai daerah di Indonesia....

life | 17:32 WIB

Meluluhkan hati atasan juga dapat membantu menciptakan suasana kerja yang lebih nyaman dan mengurangi tekanan....

life | 11:07 WIB

Film Rangga & Cinta yang akan menjadi bagian dari A Window on Asian Cinema....

life | 13:22 WIB

48 kuda menjadi yang terbaik, raih total hadiah Rp425 juta....

life | 15:11 WIB

Pagelaran ini Menyatukan 1.500 Seniman, Orkestra Kelas Dunia, Koreografi Baru, Kostum Megah, Efek Teatrikal yang Spektak...

life | 09:00 WIB

86 kuda dari tujuh provinsi akan berlaga dalam 16 kelas, perebutkan total hadiah Rp425 juta...

life | 14:37 WIB

Terpilihnya Pangku untuk ditayangkan di BIFF 2025 membuktikan kepiawaian artistik Reza Rahadian....

life | 11:33 WIB

Kristo Immanuel kini melangkah ke babak baru yang tak kalah menantang...

life | 15:48 WIB

Fortune bukan sekadar rangkaian lagu, tapi sebuah perjalanan yang sangat personal bagi Karnamereka....

life | 13:42 WIB
Tampilkan lebih banyak