Perankan Karakter Ratu Dara, Sha Ine Febriyanti Kesulitan

Sha Ine Febriyanti akan bermain dalam teater karya WS Rendra, Panembahan Reso.

Linda Rahmadanti | MataMata.com
Selasa, 05 November 2019 | 15:58 WIB
Sha Ine Febriyanti (Suara.com/Marni)

Sha Ine Febriyanti (Suara.com/Marni)

Matamata.com - Sha Ine Febriyanti merasa tertantang memainkan perannya dalam teater karya WS Rendra, Panembahan Reso. Disitu, dia ditunjuk menjadi sosok antagonis bernama Ratu Dara.

"Ini susah banget. Karena ini layernya jahat aja. Sementara orang jahat itu punya alasan. Yang saya tangkep di sini, jahat aja. Mungkin karena teater tujuh jam kepotong jadi tiga jam," ujar Sha Ine Febriyanti di Ciputra Artprenuer, Jakarta Selatan, Selasa (5/11/2019).

"Harusnya ada kesempatan aku, buat munculin layer di panggung nanti. Tapi dipangkas tiga jam. Gila nih karakter ngeri banget. Ambisius, tahta segala macem. Nafsunya dominan. Beda banget sama saya," sambungnya lagi.

Hingga kini, Sha Ine Febriyanti mengaku belum menemukan sosok se-jahat Ratu Dara di dunia nyata.

"Nafsu kebinatangannya lebih besar ketimbang nafsu kemanusiaannya. Aku nggak nemu aja itu di dalam nalar aku. Dia (Ratu Dara) bisa bunuh anaknya. Dia menghalalkan cara untuk merebut tahta. Dia bisa bercinta dengan siapa saja. Saya sampai harus mencari alasan dulu kenapa dia begini. Karena ini nggak nyampe dalam nalar saya," tuturnya.

Penampilan Sha Ine Febriyanti sebagai Nayla dalam fragmen Nayla. (Dok. Galeri Indonesia Kaya)
Penampilan Sha Ine Febriyanti sebagai Nayla dalam fragmen Nayla. (Dok. Galeri Indonesia Kaya)

Beruntung pemain Nyai Ontosoroh dalam Bumi Manusia ini mencoba tampil totalitas memainkan sosok tersebut. Dia bilang sampai membaca keseluruhan naskah Panembahan Reso yang dipentaskan pada 1986 silam.

"Sebenernya nggak ada orang jahat. Sulitnya di sini sebenernya orang jahat itu ada sebabnya, triger ini nggak dimunculkan dalam naskah yang terpotong. Tapi saya membaca versi panjangnya juga. Saya memang harus cari tahu kenapa dia bengis banget," kata Sha Ine Febriyanti.

"Yah paling nggak kita ngerti alasannya apa. Masa lalunya apa. Itu yang saya dekati. Itu yang saya munculkan dalam benak saya. Itu yang saya desain dalam diri saya. Dan sekarang masih proses pendalaman saja," imbuhnya.

Seperti diketahui, pementasan Panembahan Reso akan digelar selama dua hari berturut sampai 26 Januari 2020 di Tetaer Ciputra Artpreneur Jakarta. Ajang ini akan turut dimeriahkan oleh Whani Darmawan, Ucie Sucita, Ruth Marini dan masih banyak lagi. (Sumarni)

Baca Juga: Usai Main Film Bumi Manusia, She Ine Febriyanti Kembali ke Panggung Teater

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

JF3 Food Festival 2025 menghadirkan 100 tenant kuliner legendaris dari berbagai daerah di Indonesia....

life | 17:32 WIB

Meluluhkan hati atasan juga dapat membantu menciptakan suasana kerja yang lebih nyaman dan mengurangi tekanan....

life | 11:07 WIB

Film Rangga & Cinta yang akan menjadi bagian dari A Window on Asian Cinema....

life | 13:22 WIB

48 kuda menjadi yang terbaik, raih total hadiah Rp425 juta....

life | 15:11 WIB

Pagelaran ini Menyatukan 1.500 Seniman, Orkestra Kelas Dunia, Koreografi Baru, Kostum Megah, Efek Teatrikal yang Spektak...

life | 09:00 WIB

86 kuda dari tujuh provinsi akan berlaga dalam 16 kelas, perebutkan total hadiah Rp425 juta...

life | 14:37 WIB

Terpilihnya Pangku untuk ditayangkan di BIFF 2025 membuktikan kepiawaian artistik Reza Rahadian....

life | 11:33 WIB

Kristo Immanuel kini melangkah ke babak baru yang tak kalah menantang...

life | 15:48 WIB

Fortune bukan sekadar rangkaian lagu, tapi sebuah perjalanan yang sangat personal bagi Karnamereka....

life | 13:42 WIB

Tinggal Meninggal hadir di 303 layar dan 1020 showtime di bioskop seluruh Indonesia....

life | 13:39 WIB
Tampilkan lebih banyak