Seniat Itu! Tompi Tutup Klinik Kecantikan 6 Minggu Demi Jadi Sutradara

"Udah pasti enam minggu itu gue nggak praktek, nggak praktek sama sekali. Milih miskin dulu," kata Tompi.

Yoeni Syafitri Sekar Ayoe | MataMata.com
Jum'at, 20 September 2019 | 08:18 WIB
Tompi [Yuliani/Suara.com]

Tompi [Yuliani/Suara.com]

Matamata.com - Film Pretty Boys disambut baik oleh para penikmat film usai resmi tayang perdana di bioskop seluruh Indonesia. Melihat antusias penonton, Tompi selaku sutradara mengaku ketagihan.

"Nagih sih, cuma susah juga bikin film," kata Tompi saat ditemui di Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (19/9/2019).

Tompi [Suara.com/Evi Ariska]
Tompi [Suara.com/Evi Ariska]

Bahkan laki-laki 40 tahun ini mengaku susah tidur. Ketika jam syuting sudah selesai dan para pemain film Pretty Boys siap untuk pulang, dia justru masih memikirkan adegan lainnya.

"Nggak bisa tidur, nggak bisa apa namanya, gue itu kalau kerja belum beres gue nggak bisa tidur. Jadi selama enam minggu kita syuting, misalnya bungkus jam 10 malem nih, pemain pada istirahat, gue tuh kepala gue udah mikirin shot buat besok. Bener-bener gak bisa tidur," ujarnya.

Saking semangatnya menggarap film, Tompi rela menutup klinik kecantikannya selama 6 minggu berturut-turut. Tak ingin membuang kesempatan emas, dia fokus menyukseskan film Pretty Boys.

"Udah pasti enam minggu itu gue nggak praktek, nggak praktek sama sekali. Milih miskin dulu," kata Tompi.

Film Pretty Boys menceritakan dua sahabat, yakni Rahmat (Desta) dan Anugerah (Vincent) yang memiliki mimpi yang sama: masuk TV dan terkenal.

Selain Vincent dan Desta, film yang skenarionya ditulis oleh Imam Darto ini juga dibintangi Danila Riyadi, Onadio Leonardo, hingga Roy Marten. [Evi Ariska]

Baca Juga: Ekspresi Kebahagiaan Tompi Film Perdananya Rilis di Bioskop

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Bunda Corla tampil di film komedi keluarga Mertua Ngeri Kali....

life | 17:39 WIB

Film Gestures of Care merupakan salah satu film yang ditayangkan dalam program Indonesian Film Showcase, yang menampilka...

life | 11:46 WIB

Ciamik dan menggelitik, beginilah bagaimana realitas kultural masyarakat Kalimantan Selatan digambarkan dalam 'Kuyank' g...

life | 12:29 WIB

JAFF akan terus berkomitmen untuk terus menjadi festival yang berbasis kerelawanan yang kuat....

life | 14:20 WIB

Film Swaradwipa menelusuri bagaimana warisan budaya ditantang oleh zaman, dipertahankan oleh sebagian, dan perlahan diti...

life | 13:57 WIB

Salah satu inovasi andalan tahun ini adalah Composync, teknologi pencarian lagu berbasis data yang tengah dikembangkan M...

life | 16:10 WIB

Pengumuman kolaborasi ini disampaikan dalam sesi Netflix Creative Asia SEA dalam Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF)...

life | 11:39 WIB

Gelaran tahun ini menjadi pertemuan industri film dan ekonomi kreatif yang paling ambisius di Indonesia....

life | 13:53 WIB

Terpilih tiga film pendek yang dianggap paling menonjol dari sisi kekuatan cerita, penyutradaraan, dan relevansi tematik...

life | 13:16 WIB

Massive Music mengarahkan fokusnya pada efisiensi yang didorong oleh teknologi dan data....

life | 12:06 WIB