Tren Novel Diangkat ke Film Layar Lebar, Lebih Gereget Mana?

Visualisasi novel ke film layar lebar bukanlah hal yang gampang.

Sabtu, 30 Maret 2019 | 21:55 WIB
Ilustrasi/Ema Rohimah

Ilustrasi/Ema Rohimah

Teman Tapi Menikah

Salah satu contoh novel dalam negeri yang diangkat menjadi sebuah film adalah novel karya Ayudia Bing Slamet dan Ditto yang berjudul Teman Tapi Menikah. Novel tersebut merupakan kisah percintaan remaja berdasarkan dari kisah nyata Ayudia dan Ditto.

Teman Tapi Menikah (Instagram/@falconpictures_)
Teman Tapi Menikah (Instagram/@falconpictures_)

Sinopsis

Film Teman Tapi Menikah di sutradarai oleh peraih piala citra, Rako Prijanto. Karakter utama dalam film ini adalah Ayudia Bing Slamet yang diperankan oleh Vanesha Prescilla dan Ditto yang diperankan oleh Adipati Dolken.

Kisah ini bermula ketika Ditto kecil selalu mengagumi Ayu dari layar kaca yang merupakan seorang artis sinetron. Namun tak disangka, Ayu dan Ditto ternyata masuk di sekolah SMP yang sama, bahkan Ayu duduk sebangku dengan Ditto. Sejak saat itulah persahabatan mereka dimulai. Mereka pun seolah tak terpisahkan, Ayu dan Ditto juga melanjutkan di sekolah yang sama saat SMA.

Saling meledek pasangan masing-masing, pacaran dengan kakak kelas ataupun memiliki idola yang dikagumi adalah gambaran cerita masa sekolah mereka. Kebersamaan ini lah yang membuat keduanya saling tergantung satu sama lain. Namun, Ayu dan Ditto terpaksa terpisah tatkala keduanya memutuskan melanjutkan perguruan tinggi yang berbeda. Ayu lebih memilih kuliah di Jakarta dan Ditto lebih memilih kuliah di Bandung.

Di saat sedang menjalani long distance relationship inilah kedua sahabat ini sadar ada benih-benih cinta yang tumbuh di antara keduanya. Hingga suatu hari, Ayu bilang kepada Ditto bahwa ia akan melepas masa lajangnya. Ditto yang sejak awal gengsi untuk mengakui perasaan cintanya pada Ayu pun akhirnya jujur dan mengutarakan isi hatinya. Tak disangka, cinta Ditto pun disambut baik oleh Ayu sampai akhirnya mereka memutuskan menikah.

Adipati Dolken dan Vanesha Prescilla. (Suara.com/Wahyu Tri Laksono)
Adipati Dolken dan Vanesha Prescilla. (Suara.com/Wahyu Tri Laksono)

Review film

Kisah teman dekat menjadi kekasih sebenarnya sudah seringkali diangkat ke layar lebar, namun perbedaan Teman Tapi Menikah dengan film lainnya adalah dalam segi treatment. Dari judul sebenarnya memang sudah tertebak bahwa Ditto pada akhirnya akan menikah.

Tantanganya adalah bagaimana mengisahkan perjalanan panjang keduanya hingga berlabuh pada keputusan untuk menikah. Selain itu, tidak adanya peran antagonis dalam film membuat film ini berjalan terlalu mulus. Konfliknya pun hanya terjadi dalam diri tokoh masing-masing.

Baca Juga: Wow, Crazy Rich Surabayan Akan Difilmkan

Di dalam film ini, penonton dimanjakan dengan suguhan gambar-gambar yang memanjakan mata, warna tersebut berhasil membuat adegan-adegan romantis maupun persahabatan antara Ditto dan Ayu semakin hangat.

Pemilihan karakter utama

Pemilihan yang tepat ketika sang sutradara berhasil meminta Vanesha Prescilla untuk bermain film Teman Tapi Menikah setelah ia sukses dengan film sebelumnya Dilan 1990. Vanesha sendiri mampu bereskpresi dengan baik sebagai seorang remaja cewek yang memendam perasaan. Sedangkan Adipati Dolken juga mampu memerankan gaya Ditto dengan sangat baik. Gestur tubuh dan ekspresi mata serta dialog-dialog yang disampaikan terasa pas di film ini.

Namun, masih ada yang kurang dalam sosok Ayu yang diperankan oleh Vanesha. Seperti saat memerankan gaya tengil dan tomboy-nya terasa kurang natural dan masih terlihat kaku. Apalagi saat adegan menangis justru terlihat seperti dibuat-buat. Di sisi lain, ada nilai plus yang layak diberikan untuk Vanesha. Ia terlihat cukup mampu lepas dari bayang-bayang Milea dalam film Dilan 1990 dan menunjukan perkembangan positif.

"Kalau pendapatku yang bikin film menarik itu pemainnya ya kayak Vanesha itu kan kita masih belum terlalu tahu kemampuan aktingnya selain Dilan 1990 tapi ternyata di Film Teman Tapi Menikah juga bagus. Lah kalau Adipati kan emang udah teruji di beberapa film yang dia bintangi," Kata Amelia salah satu penton film Teman Tapi Menikah yang ditemui Matamata.com.

Kehadiran pemeran pendukung

Sepanjang film hanya berfokus kepada peran utama, sehingga pemeran lain dirasa hanya seperti bumbu tambahan dan tidak dapat memberikan perluasan cerita. Konflik utama film terasa kurang greget sehinggga kurang dapat membuat perasaan penonton tergugah atau teraduk-aduk. Padahal pendukung film ini adalah artis-artis muda yang potensial seperti Beby Tsabina, Refalhady, Deny Wiraguna dan Rendy Jhon.

Pemilihan lokasi syuting

Latar tempat yang dipilih pun bagus sesuai dengan setting waktu perjalanan Ayu dan Ditto yang dimulai sekitar pada awal 2000-an. Latar tempatnya juga unik dan Instagrambale seperti kafe yang digunakan maupun rumah asli Ayudia Bing Slamet.

Alur cerita

Teman Tapi Menikah terasa dibuat terburu-terburu hal ini dapat dilihat dari perpindahan adegan ke adegan lainya begitu cepat berlalu. Sebagai contoh ketika Ditto baru saja memiliki Vespa tak berselang lama ia mampu membeli mobil begitu mudahnya memamerkan keberhasilan-keberhasilan Ditto. Proses ketika menikah pun dirasa terlalu cepat tanpa memperlihatkan persiapan-persiapan yang panjang. Hal-hal kecil inilah yang terkadang membuat film bagus ini terasa ada yang kurang.

Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion
Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion. (Instagram)

Adaptasi dari novel ke film

Jika dibandingkan dengan novel aslinya, film Teman Tapi Menikah lebih banyak meng-eksplore dari sudut pandang Ditto, sehingga porsinya terasa lebih ketimbang Vanesha. Film ini juga tidak menampilkan hal baru dari versi novel kecuali informasi kalau Ditto sudah lama memperhatikan Ayu jauh sebelum ketemu.

Selebihnya Rako Prijanto cukup mempresentasikan apa yang diceritakan dalam novel. Hal lain yang dianggap kurang adalah kerempongan persiapan pernikahan dan printilan drama yang terjadi setelah Ayu dan Ditto Menikah. Secara keseluruhan bisa dibilang film ini cukup sukses diangkat ke layar lebar seperti dengan novel best seller-nya. Terbukti, film ini masuk 10 besar Box Office Movie 2018.

"Sama-sama bagus sih cuma filmnya kurang detail aja tapi ya wajar sih kan ada durasi waktu juga kalau film nggak kayak novel, cuma overall buat aku yang pernah baca 2 seri novel Ayudia ya nggak kecewa sih," kata Ara salah satu penonton dan Pembaca film Teman Tapi Menikah yang ditemui Matamata.com.

"Adipati Dolken mirip banget sama Ditto apalagi pas main perkusi lebih keren dari Ditto aslinya malah," jelas Ike salah satu penonton dan Pembaca film Teman Tapi Menikah yang ditemui Matamata.com.

 

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Saksikan dinamika keluarga yang relatable dibalut komedi dan drama yang menguras emosi, kini sudah di seluruh bioskop In...

life | 14:38 WIB

Bunda Corla tampil di film komedi keluarga Mertua Ngeri Kali....

life | 17:39 WIB

Film Gestures of Care merupakan salah satu film yang ditayangkan dalam program Indonesian Film Showcase, yang menampilka...

life | 11:46 WIB

Ciamik dan menggelitik, beginilah bagaimana realitas kultural masyarakat Kalimantan Selatan digambarkan dalam 'Kuyank' g...

life | 12:29 WIB

JAFF akan terus berkomitmen untuk terus menjadi festival yang berbasis kerelawanan yang kuat....

life | 14:20 WIB

Film Swaradwipa menelusuri bagaimana warisan budaya ditantang oleh zaman, dipertahankan oleh sebagian, dan perlahan diti...

life | 13:57 WIB

Salah satu inovasi andalan tahun ini adalah Composync, teknologi pencarian lagu berbasis data yang tengah dikembangkan M...

life | 16:10 WIB

Pengumuman kolaborasi ini disampaikan dalam sesi Netflix Creative Asia SEA dalam Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF)...

life | 11:39 WIB

Gelaran tahun ini menjadi pertemuan industri film dan ekonomi kreatif yang paling ambisius di Indonesia....

life | 13:53 WIB

Terpilih tiga film pendek yang dianggap paling menonjol dari sisi kekuatan cerita, penyutradaraan, dan relevansi tematik...

life | 13:16 WIB