Ustaz Abdul Somad alias UAS. (Instagram/@ustadzabdulsomad_official)
Matamata.com - Ustaz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS menjelaskan tentang tragedi yang pernah dialaminya saat akan ke Singapura. Saat itu UAS dideportasi dari Singapura karena muncul isu akan menyebarkan paham radikalisme di sana.
Hal ini diceritakan saat UAS menjadi bintang tamu di podcast Daniel Tetangga Kamu yang tayang pada 31 Agustus 2022.
Kepada Daniel Mananta, sang host, UAS menceritakan tujuan utamanya ke Singapura bukan untuk ceramah. Bersama istri dan anak-anaknya, UAS sebenarnya hanya ingin liburan.
"Kalau dituduhkan Abdul Somad tidak boleh masuk karena dia ingin mengajarkan suatu ajaran atau aliran. Saya datang kan liburan dengan anak istri, saya bawa bayi 3-4 bulan," bebernya mengungkapkan fakta.
Dia kemudian menyinggung soal isu radikalisme yang dituduhkan padanya. Fakta lain kemudian diungkapnya. Menurutnya siapa saja bisa mengecek atau melihat kehidupannya di kampung. Dia berteman dengan siapa saja.
Bahkan di kotanya, Pekanbaru, dia menyebut ada konsultan Singapura yang bisa hidup berdampingan dengannya.
"Kalau ada yang bilang Abdul Somad ini orangnya radikal, itu kan ada konsulat Singapur di Pekanbaru, kampung saya itu. Apa ada orang Singapur mati dibunuh gara-gara ajaran Abdul Somad? Kami hidup damai di Pekanbaru," ungkapnya.
Mengenai dideportasi di Singapura, UAS hanya menyayangkan tindakan tersebut. Dia sebenarnya hanya berharap sebagai negara tetangga harusnya bisa saling menghargai dan menghormati.
"Kita bangsa besar, bangsa yang merdeka, pernah menghadapi berbagai macam. Jadi saya ingin kita sebagai negara bertetangga saling menghormati," katanya.
Baca Juga: 5 Film Rachel Amanda, Perannya di Mencuri Raden Saleh Menarik Banget
Lebih jauh lagi, UAS menyebutkan kalau kemungkinan selama ini banyak kesalahpahaman yang beredar di sosial media hanya karena melihat potongan-potongan ceramahnya.
Ditambah lagi ulah buzzer yang semakin memperkeruh suasana dan kondisi. Padahal kenyataannya, UAS berteman dengan siapa saja bahkan dia bertetangga dan bersahabat dekat dengan orang non-muslim di kampungnya.
Beberapa netizen terlihat sepakat dengan UAS kalau publik memang terkadang termakan isu yang kurang benar sehingga bikin situasi seolah panas.
"Jangan sampai kita terpengaruh lagi dengan Buzzer pemecah belah bangsa, perusak persatuan kesatuan kita sebagai anak bangsa. dari podcast ini, UAS adalah nasionalis sejati. dan terasa adem ketika bang Daniel dan UAS saling berdialog. maju NKRI, kembalikan Indonesia Tanpa Fitnah dan Hoax," komentar netizen.
"Sebenarnya yang memperkeruh keberagaman itu adalah Para Buzzer Rp.. Dulu waktu belum ada mereka keknya kita aman-aman aja, nggak ada cela sana sini," kata netizen lain.