Terry Putri dan suaminya. (instagram/@terryputri)
Matamata.com - Setelah lebih dari satu dekade menjalani hidup tanpa pasangan, Terry Putri akhirnya mengakhiri masa lajangnya dengan menikah bersama pria asal Amerika Serikat. Namun, bukan berarti perjalanannya setelah menikah mulus tanpa tantangan.
Justru, kebahagiaan baru tersebut kini harus dihadapkan pada kenyataan hubungan jarak jauh atau long distance marriage (LDM), karena sang suami tinggal dan bekerja di Amerika Serikat, sedangkan Terry masih menetap di Indonesia.
Keputusan Terry untuk tetap berada di Indonesia setelah menikah menuai pertanyaan banyak pihak. Dalam sebuah wawancara, Terry blak-blakan mengungkapkan alasan di balik keputusannya itu.
Ia tak memungkiri, sang suami memiliki aktivitas dan tanggung jawab yang tak mudah dilepaskan di Amerika. Sementara, Terry pun masih memiliki sejumlah urusan pribadi maupun pekerjaan yang harus diselesaikan di Tanah Air.
"Dia masih banyak hal yang harus dibereskan di Amerika, dan aku juga di sini masih ada tanggung jawab sama keluarga, pekerjaan, dan lainnya. Jadi sementara kami memang harus LDM," ujar Terry, seperti dikutip dari InsertLive.
Tidak mudah bagi Terry untuk langsung beradaptasi dengan kehidupan rumah tangga yang harus dipisahkan oleh jarak ribuan kilometer. Terlebih lagi, ini adalah kali pertama ia kembali menjalani rutinitas sebagai istri setelah 12 tahun menikmati kehidupan sendiri.
Meski berat, Terry mengaku bersyukur karena sang suami memberikan kepercayaan penuh padanya.
"Kalau perasaan, pastinya bahagia dong sekarang punya suami setelah 12 tahun sendiri. Tapi memang belum ideal, karena kami harus LDM," kata Terry Putri kepada detikHot.
Selama menjalani LDM, Terry berupaya menjaga komunikasi dengan suami agar hubungan tetap harmonis dan saling percaya. Ia menyadari bahwa cinta saja tidak cukup, melainkan harus diimbangi dengan komitmen dan kepercayaan terutama saat jarak menjadi ujian.
Baca Juga: Tak Tinggal Diam, Nikita Mirzani Balas Laporan Reza Gladys dengan Aduan Ke Polisi
Terry menyebut, "Kami sangat mengandalkan komunikasi, dan aku bersyukur suami sangat suportif bahkan dengan situasi seperti ini."
Dukungan keluarga juga menjadi salah satu penguat Terry dalam menjalani rumah tangga jarak jauh. Ia menceritakan bahwa keluarganya sudah memahami dan menerima dengan terbuka pernikahan yang dijalaninya.
"Keluarga aku support banget, mereka tau aku butuh waktu untuk beradaptasi. Dan suami juga sangat sabar," tambahnya.
Terry juga berharap keadaan bisa berubah di masa depan, di mana ia dan suaminya bisa tinggal bersama dan menjalani kehidupan berumah tangga layaknya pasangan pada umumnya. "Doakan saja semoga semua urusan kami cepat selesai, dan kami bisa kumpul seperti keluarga lain pada umumnya," tuturnya.
Kisah Terry Putri membuktikan tidak ada rumus pasti dalam membina rumah tangga. Meski dihadapkan berbagai tantangan, terutama soal jarak, keikhlasan, ketulusan, komunikasi, dan saling memahami menjadi kunci keharmonisan rumah tangga mereka.
Terry memilih untuk tetap bersyukur dan menikmati prosesnya, sambil terus berharap kebersamaan utuh bersama sang suami di masa yang akan datang.