Fakta Film Cyber Hell (YouTube/Netflix)
Matamata.com - "Cyber Hell Exposing an Internet Horror" menjadi salah satu film yang sedang dibicarakan belakangan ini. Film Cyber Hell jadi trending di Netflix karena kisah kejahatan asusila via internet yang disuguhkan.
Film "Cyber Hell: Exposing an Internet Horror" mulai tayang di Netflix sejak 18 Mei 2022 lalu. Simak fakta Cyber Hell berikut ini.
1. Film Dokumenter

"Cyber Hell: Exposing an Internet Horror" merupakan film dokumenter yang bergaya kriminal. Seperti film dokumenter pada umumnya, "Cyber Hell" berasal dari kisah nyata kasus penyebaran konten asusila di Korea Selatan pada 2020.
2. Kisah Nyata

Pelaku penyebaran konten asusila di Korea Selatan kala itu adalah Cho Ju Bin alias Baksa dan Moon Hyung Wook alias Godgod. Korban yang rata-rata masih di bawah umur dipaksa untuk mengirimkan foto dan video tidak senonoh.
Konten yang didapatkan Baksa dan Godgod kemudian disebarkan melalui chat room Telegram dengan puluhan ribu anggota. Untuk menikmati konten yang disediakan, sebanyak lebih dari 60 ribu anggota Nth Room pun harus membayar.
Film "Cyber Hell: Exposing an Internet Horror" memperlihatkan perjuangan pihak berwajib untuk meringkus pelaku kasus yang dikenal dengan istilah "Nth Room" itu. Sebanyak 74 perempuan, 16 di antaranya masih di bawah umur, telah 'diperbudak' selama berbulan-bulan oleh pelaku kasus Nth Room. Kepada wartawan, polisi menyatakan ada 124 tersangka dan 18 operator chat room telah ditangkap pada September 2020.
3. Digarap Sutradara Spesialis Film Dokumenter

Jin Seong Choi dipercaya mengarahkan film "Cyber Hell: Exposing an Internet Horror". Berdasarkan data dari IMDb, Jen Seong Choi telah berpengalaman mengarahkan film dokumenter sejak 2001, mulai dari "FuckUmentary", Jam Docu Kangjung", "I am", dan "The Reservoir Game".
Baca Juga: Lucinta Luna Tampil Berhijab Didoakan Istiqomah: Seandainya Dia Bidadari Sesungguhnya
4. Sudut Pandang Cerita

Saat menyaksikan "Cyber Hell: Exposing an Internet Horror", penonton disuguhkan kasus Nth Room dari mata seorang jurnalis. Awalnya dikira kasus penyebaran konten biasa, jurnalis Kim Wan dari surat kabar Hankyoreh tak menyangka yang dihadapinya adalah Nth Room.
Dengan alur cerita storytelling, "Cyber Hell" sukses menyuguhkan pergulatan emosional korban. Salah satunya melalui animasi saat memperlihatkan reka ulang kejadian sehingga sukses membuat penonton ikutan naik darah karena bersimpati.
Tertarik nonton? Saksikan film "Cyber Hell: Exposing an Internet Horror" di Netflix ya!