Ayu Ting Ting bersama keluarganya dan Ivan Gunawan. (Instagram/@mom_ayting92_)
Matamata.com - Orang tua Kartika Damayanti alias KD akan diperiksa hari ini, Selasa (21/9/2021), di Polres Bojonegoro terkait aduan mereka terhadap Abdul Rozak dan Umi Kalsum, orangtua dari pedangdut Ayu Ting Ting. Mereka akan didampingi kuasa hukumnya, Edi Prastio.
"Akan hadir dan penuhi undangan Polres Bojonegoro terkait pengaduan terhadap AR & UK. Untuk memberikan keterangan dugaan penghinaan, pengacaman dan pelecehan yang diduga dilakukan AR & UK," kata Edi Prastio dalam keterangan persnya, Senin (20/9/2021) malam.

Orangtua KD yang diketahui bernama Madi dan Suwarning dimintai keterangan terkait kedatangan orang tua Ayu Ting Ting pada 28 Juli 2021 lalu ke rumah mereka. Mereka akan menjelaskan dugaan hinaan hingga pengancaman yang dialami.
"Pak Madi dan bu Suwarning akan memberikan keterangan sesuai apa yang beliau alami saat kedatangan AR & UK yang diduga melakukan penghinaan, pengacaman dan pelecehan terhadap beliau," ujarnya.
Edi Prastio menegaskan pihaknya akan mendampingi orangtua KD hingga kasus ini selesai.

"Dugaan yang kami sangkaan adalah pasal 335, 310, 311 KUHP Jo. UU ITE pasal 27 ayat 3," katanya.
Sebelumnya, orangtua Kartika Damayanti alias KD resmi mengadukan orangtua Ayu Ting Ting ke Polres Bojonegoro, Jawa Timur pada Kamis (9/9/2021). Upaya hukum ini baru sebatas pengaduan, bukan pelaporan.
Minola Sebayang selaku kuasa hukum pihak Ayu Ting Ting sempat menanggapi aduan orangtua Kartika Damayanti atau KD terhadap Abdul Rozak dan Umi Kalsum.

"Ya kalau orang marah misalnya kecewa, 'anak kamu nggak pulang untuk mempertanggungjawabkan kamu tak tahan.' Itu, kan, bisa saja luapan amarah dari rasa kecewa," kata Minola Sebayang saat pada awak media, Sabtu (11/9/2021).
Pihaknya membantah telah melakukan pengancaman terhadap keluarga KD. Pasalnya saat Abdul Rozak dan Umi Kalsum didampingi kepolisian saat kejadian.
Baca Juga: Adu Mewah 7 Kamar Artis Indonesia, Punya Ayu Ting Ting Paling Disorot
Menurut Minola, hal yang tidak mungkin jika aparat kepolisi membiarkan adanya pengancaman terjadi.
"Waktu itu pada saat kunjungan itu juga ada aparat hukum, kan, enggak mungkin dibiarkan ada ancaman, nggak mungkin ada intimidasi," katanya.
"Ancaman itu, kan, harus terjadi apa yang diinginkan oleh orang yang melakukan ancaman. Itu pendapat saya tetapi kita lihat prosesnya seperti apa," ujarnya lagi.