Presiden Jokowi mengirim karangan bunga untuk Megawati Soekarnoputri. [Dok.Antara]
Matamata.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan kejutan di hari ulang tahun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Selasa (23/1/2024). Kejutan itu berupa karangan bunga yang cantik.
Karangan berisi bunga anggrek bulan berwarna ungu, mawar putih, lili dan baby breath tiba di kediaman Megawati pada Selasa siang.
"Selamat ulang tahun Ibu Megawati Soekarnoputri. Dari: Presiden Joko Widodo," begitu bunyi pesan karangan bungan tersebut.
Sebelumnya, Capres 02 Prabowo Subianto juga mengucapkan selamat ulang tahun kepada putri Bung Karno itu.
“Tentunya kita ucapkan selamat ulang tahun (kepada) Ibu Megawati Soekarnoputri semoga panjang umur, sehat selalu, diberi kesehatan dan kebaikan oleh Yang Maha Kuasa,” kata Prabowo menjawab pertanyaan wartawan.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan Megawati peringati hari kelahirannya ini secara sederhana. Menurutnya, Presiden Ke-5 itu hanya menerima orang-orang terdekatnya saja.
"Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, ulang tahun Ibu Megawati diadakan secara sederhana, dan dihadiri oleh keluarga dan sahabat dekat beliau," ujar Hasto dalam keterangannya di Jakarta.
Tak hanya itu, seluruh kader PDIP di berbagai daerah juga merayakan ulang tahun Megawati dengan kegiatan kebudayaan. Hasto mengatakan para kolega-nya akan membagikan tumpeng untuk masyarakat hingga melakukan penanaman pohon.
Hasto pun mengingatkan peran Megawati dalam menjaga demokrasi Indonesia. Dia menyinggung soal isu perpanjangan masa jabatan 3 periode yang sempat digaungkan oleh orang-orang dekat Jokowi.
Hasto mengklaim, Megawati berani menolak permintaan perpanjangan masa jabatan itu meski membawa konsekuensi dalam ajang Pemilu 2024. Dia ingin ketokohan Megawati dalam menjaga amanat konstitusi harus dijadikan contoh.
"Dengan meneladani perjuangan beliau, maka berbagai intimidasi yang terjadi saat ini, justru menjadi pupuk semangat untuk semakin kokoh di dalam mewujudkan kedaulatan rakyat sebagai hukum tertinggi di dalam menentukan pemimpin," tuturnya. (Antara)