Menelurkan Banyak Film, Inilah 4 Fakta tentang Tino Saroengallo

Selain menjadi aktor, Tino Saroengallo juga berprofesi sebagai produser dan penulis semasa hidupnya.

Jum'at, 27 Juli 2018 | 17:45 WIB
Tino Saroengallo dalam adegan film Quickie Express. (Screenshoot YouTube)

Tino Saroengallo dalam adegan film Quickie Express. (Screenshoot YouTube)

Matamata.com - Kabar duka datang dari dunia seni peran. Aktor senior Tino Saroengallo telah berpulang hari ini, Jumat (27/7/2018).

Tino Saroengallo meninggal di usia 60 tahun dikabarkan akibat kanker kandung kemih.

Melansir dari Suara.com, Tino meninggal dunia sekitar pukul 09.10 WIB.

Jenazah Tino Saroengallo rencananya akan dimakamkan sore ini di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Tino Saroengallo (kiri) dan Tora Sudiro (kanan) dalam adegan film Quickie Express. (Screenshoot YouTube/ngen thut)
Tino Saroengallo (kiri) dan Tora Sudiro (kanan) dalam adegan film Quickie Express. (Screenshoot YouTube)

 

Selain keluarga, rekan-rekan Tino merasa sangat kehilangan pemeran film Quickie Express ini.

Semasa hidupnya, selain menjadi aktor, Tino juga berprofesi sebagai produser dan penulis.

Berikut Matamata.com berikan ulasan mengenai fakta-fakta seputar Tino Saroengallo.

1. Pernah menjadi salesman

Tino Saroengallo merupakan alumni Universitas Indonesia. Ia lulus pada tahun 1986 dari Fakultas Sastra Jurusan Asia Timur Program Studi Cina.

Baca Juga: Wow, Gaya Fashion Airport 10 Seleb Bollywood Ini Keren Banget

Tino menyelesaikan skripsinya setelah sempat menjadi salesman di perusahaan Electrolux selama enam bulan.

Berkat menjajal dunia persalesan, dia justru mendapat bekal utama mengawali karir di dunia jurnalistik.

Pengalaman penting dari bekerja sebagai sales yang ia terapkan di dunia jurnalistik ialah tidak malu menyapa calon responden seperti halnya menyapa calon pembeli.

2. Berkecimpung di dunia jurnalistik

Tino mulai berkecimpung di dunia media, khususnya jurnalistik, pada tahun 1987.

Ia pernah bekerja sebagai reporter di tabloid dwi-mingguan Mutiara, majalah berita dwi-mingguan X’tra, dan majalah berita bergambar Jakarta-Jakarta.

Tino juga pernah menjadi penulis lepas di berbagai media yang membuatnya terjun ke dunia audio-visual untuk sebuah stasiun televisi ternama di Jakarta.

3. Pernah menjadi manajer produksi

Berawal dari bergabung di salah satu perusahaan televisi swasta ternama di Jakarta, ia dipercaya menjadi manajer produksi sekaligus menulis untuk program acara dan drama.

Ia juga menggarap film iklan dan film cerita pada tahun 90-an. Pengalaman tersebut membuatnya berani mengambil langkah menjadi asisten sutradara dan manajer produksi pada tahun 2000-an.

4. Film-film yang telah ditelurkan Tino Saroengallo

Di dunia film, selain bergerak di belakang layar, ia juga turut berperan dalam filmnya.

Film-film yang pernah ia kerjakan sebagai bagian dari departemen produksi adalah Victory (1995), Last to Surrender (1999), Pasir Berbisik (2001), Ca-bau-kan (2002), The Fall (2006), Jermal (2008), Eat Pray Love (2010), Sang Penari (2011) dan The Philosophers (2013).

Sementara sebagai pemain, ia pernah tampil juga sebagai cameo, di antaranya adalah film Quickie Express (2007), yakni berperan sebagai Om Mudakir.

Film Quickie Express merupakan film komedi dewasa yang menceritakan tentang tiga orang pemuda bernama Jojo (Tora Sudiro), Marley (Amink) dan Piktor (Lukman Sardi) yang berprofesi sebagai seorang gigolo.

Tino juga sempat bergabung dalam film Night Bus (2017) sebagai Basir. Film Night Bus berhasil meraih Piala Citra sebagai Film Terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2017.

Saat itu Night Bus berhasil menggeser film Cek Toko Sebelah, Kartini, Pengabdi Setan dan Posesif.

Tino Saroengallo dalam adegan film Quickie Express. (Screenshoot YouTube/ngen thut)
Tino Saroengallo dalam adegan film Quickie Express. (Screenshoot YouTube)

 

×
Zoomed
Berita Terkait TERKINI

Salah satu inovasi andalan tahun ini adalah Composync, teknologi pencarian lagu berbasis data yang tengah dikembangkan M...

life | 16:10 WIB

Pengumuman kolaborasi ini disampaikan dalam sesi Netflix Creative Asia SEA dalam Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF)...

life | 11:39 WIB

Gelaran tahun ini menjadi pertemuan industri film dan ekonomi kreatif yang paling ambisius di Indonesia....

life | 13:53 WIB

Terpilih tiga film pendek yang dianggap paling menonjol dari sisi kekuatan cerita, penyutradaraan, dan relevansi tematik...

life | 13:16 WIB

Massive Music mengarahkan fokusnya pada efisiensi yang didorong oleh teknologi dan data....

life | 12:06 WIB

Cari HP game terbaik untuk pengalaman main yang lancar dan seru? Temukan HP game terbaik dengan performa tangguh hingga ...

life | 14:43 WIB

Samsara menjadi film dengan nominasi terbanyak dan memimpin dengan tiga nominasi....

life | 17:24 WIB

Cherrypop kembali membawa semangat eksplorasi dengan merilis total 20 jajaran musisi/band terkurasi yang akan mengisi pa...

life | 17:11 WIB

Youth Economics Summit (YES) 2025, digelar oleh Suara.com dan CORE Indonesia, mengusung tema The New Economy Generation:...

life | 16:17 WIB

Bagi Naura, Lampu Jalan bukan hanya lagu, tapi juga surat cinta untuk diri sendiri....

life | 10:10 WIB