Hotman Paris Masih Sakit Hati Dituding Punya Kelainan Seksual, Ogah Maafkan Razman Arif Nasution

Matamata.com - Hotman Paris Hutapea menyebut tidak akan berdamai dengan Razman Arif Nasution. Ia mengatakan bahwa mediasi yang terjadi di kantor polisi tidak berujung baik.

Hotman mengaku saat itu hanya datang untuk menyatakan sikap tanpa mau berunding panjang soal kasus tersebut.

"Yang penting kita datang, nyatakan sikap, nggak perlu berunding-berunding," ujar Hotman Paris di akun YouTube Intens Investigasi pada Rabu (14/9/2022).

Perbesar

"Gue bilang mana suratnya sini ke penyidik, gue tanda tanganin suratnya, gue nggak mau berdamai sama si botak. Tanda tangan di depan dia," sambungnya lagi.

Lelaki berdarah Batak ini mengaku sudah terlanjur sakit hati. Dia tidak terima dituduh punya penyakit kelainan seksual.

"Apapun kata-kata itu semua. Pertama apa? Dia bikin press realease dengan kata-kata menghina. Padahal pengacara itu harusnya somasi dulu, undang dulu lawannya, klarifikasi dulu dan tidak menyebutkan nama," katanya.

Perbesar

"Justru dia bilang saya punya penyakit kelainan seksual. Dia kan bukan dokter. Dia kan nggak punya kualifikasi (ngomong begitu)," imbuhnya.

Hotman Paris mantap membawa kasusnya dengan Razman Arif Nasution ke pengadilan. Dia sudah menutup pintu damai.

"Harus sampai masuk ke pengadilan. No merci no maaf. Sampai hari ini belum ada perdamaian," tegas Hotman Paris.

Sebagai pengingat, Hotman Paris Hutapea melaporkan Iqlima Kim dan Razman Arif Nasution ke Bareskrim Polri pada 10 Mei 2022 atas dugaan pencemaran nama baik.

Baca Juga: Koper Isi Makanan Rayyanza Hilang di Amerika Serikat, Tindakan Nagita Slavina Gercep: Kalau Kita Udah Keder 7 Hari

Hotman Paris Hutapea tak terima dituding melakukan pelecehan seksual terhadap Iqlima Kim.

Iqlima Kim yang merupakan mantan asisten pribadi (aspri) Hotman Paris Hutapea mengaku dilecehkan pada Februari 2022. Menurut cerita Kim, Hotman memaksanya memakai busana seksi.

Tak cukup sampai di situ, Iqlima Kim juga bercerita bahwa Hotman Paris Hutapea bisa melakukan kekerasan fisik bila permintaannya tidak dituruti.