Aksi Arawinda Lenggak-lenggok Pakai Bra Jadi Gunjingan: Masih Punya Muka?

Matamata.com - Arawinda Kirana kembali menjadi perbincangan netizen di media sosial. Kali ini, aksi Arawinda lenggak-lenggok di sebuah panggung menuai sorotan tajam.

Pemeran film Yuni tersebut diduga sedang tampil di sebuah acara peragaan busana. Ia memakai pakaian dalam atau bra yang dilengkapi dengan outer dan celana pendek berwarna biru.

Senyumnya begitu merekah saat berhenti di ujung panggung. Arawinda pun tak ragu untuk berpose sembari sedikit membuka outernya.

Perbesar

Gara-gara itu, banyak netizen yang geram dan memprotes aksi Arawinda saat lenggak-lenggok di panggung. Pasalnya, Arawinda belum memberikan klarifikasi terkait isu dirinya menjadi orang ketiga dalam sebuah rumah tangga.

Arawinda pun dinilai oleh para netizen tak punya rasa malu karena sudah berani muncul ke publik tanpa memberikan klarifikasi.

"Kok masihi dapat panggung ya," komentar netizen.

"Bisa-bisanya, masih punya muka?" tanya netizen yang lain.

"Apa tidak punya malu?" imbuh netizen lainnya.

Perbesar

Arawinda Kirana terbilang sebagai artis pendatang baru yang sukses. Betapa tidak, di tahun ketiganya terjun sebagai artis ia dipilih jadi pemain utama dalam film Yuni yang mengantarnya memboyong sejumlah penghargaan bergengsi sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2021 serta ajang internasional.

Di tengah popularitasnya yang mulai melejit, Arawinda Kirana tersandung kabar kurang menyenangkan. Arawinda Kirana disebut sebagai pelakor yang merusak rumah tangga orang lain. Bahkan nama Arawinda dan Yuni menjadi trending topic di Twitter setelah isu pelakor yang dialamatkan padanya mencuat.

Baca Juga: Arawinda Kirana Diduga Ledek Istri Sah di GetContact

Arawinda masih bungkam meski namanya trending dan dituding menjadi pelakor. Rumor yang masih panas dibicarakan oleh warganet ini membuat Arawinda menjadi sasaran nyinyiran netizen. Padahal karier Arawinda tengah berada di puncak menyusul ketenaran film "Yuni". Kini kariernya terganjal isu pelakor yang melibatkan namanya.