Marshel Widianto Ngaku Jadi Bahan Olok-Olok: Ketika Teman Ditangkap karena Narkoba, Aku karena Bokep

Matamata.com - Marshel Widianto memenuhi panggilan polisi sebagai imbas tindakannya membeli konten dewasa. Ia pun blak-blakan mengaku jadi bahan olok-olok teman-temannya usai terseret kasus video porno Dea OnlyFans.

Cerita itu Marshel bagikan usai bertemu penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Kamis (7/4/2022).

"Diledek ya pasti dong," ujar sang komika.

Sambil berkelakar, Marshel Widianto mengaku minder usai tersangkut masalah video porno Dea OnlyFans. Dia membandingkan kasus hukum yang menjeratnya dengan perkara penyalahgunaan narkotika dari beberapa komika.

"Ketika teman-teman aku ditangkapnya karena narkoba, aku kena kasus bokep," ujar Marshel Widianto seraya tertawa.

Ditambah lagi, masalah yang dialami Marshel Widianto harusnya tak perlu terungkap ke publik karena video tersebut hanya untuk konsumsi pribadi.

Perbesar

"Ini juga nggak gue ceritain ke teman-teman gue. Masak gue bilang-bilang kalau gue beli bokep," kata lelaki 25 tahun ini.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengungkap ada komedian berinisial M yang membeli konten porno Dea OnlyFans. Namun bukan dari platform OnlyFans, melainkan langsung lewat sang mahasiswi.

"Di dalam Google Drive itu ada 76 video dan beberapa gambar tanpa busana," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Auliansyah Lubis.

Namun sejak kemarin, terungkap bahwa identitas komedian berinisial M yang dimaksud adalah Marshel Widianto.

Baca Juga: Terkuak! Marshel Widianto Beli Konten Syur Dea Onlyfans Rp 1,4 Juta

Marshel Widianto lantas mengakui perbuatannya dan menyatakan permintaan maaf atas aksi membeli video porno dari Dea OnlyFans.

Lewat Instagram, sang komika menyatakan siap kooperatif dengan mengikuti proses hukum yang berlaku.

"Kapok lah, nggak nyangka. Saya minta maaf lah. Tidak semua niat baik diterima baik oleh orang-orang," tutur Marshel Widianto.

Dea OnlyFans sendiri ditangkap atas dugaan penyebaran konten pornografi pada 24 Maret 2022 di Malang, Jawa Timur. (Adiyoga Priyambodo)