Viral Nikita Mirzani Bagikan Video soal Gorok Leher, Fakta Baru Terungkap

Matamata.com - Sebuah fakta baru mengenai video viral unggahan Nikita Mirzani yang diduga berisi latihan gorok leher terungkap.

Munarman, Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), akhirnya buka suara terkait video diduga pelatihan gorok leher yang diunggah oleh Nikita Mirzani di Instagram. Dalam unggahan tersebut, Ibu tiga anak ini menyebut video itu merupakan latihan gorok leher yang diduga dilakukan oleh simpatisan ormas.

Perihal itu, Munarman mengatakan aksi tersebut merupakan peragaan ilmu kebal dari salah satu perguruan silat di Jember, Jawa Timur.

"Ini peragaan ilmu kebal di Jember. Itu (aksi) perguruan silat setempat," kata Munarman kepada MataMata.com lewat pesan singkat, Kamis (10/12/2020).

Pihaknya membenarkan ada simpatisan FPI hadir dan menyaksikan aksi tersebut. Tapi kedatangan mereka hanya sebatas tamu undangan.

"Anggota FPI hadir saja," ungkapnya.

Perbesar

Sementara soal tuduhan janda tiga anak itu yang menyebut aksi tersebut dilakukan simpatisan ormas, dibantah tegas oleh Munarman. Dia bilang, tundingan Nikita Mirzani tak berdasar alias hoaks.

"Hoax (simpatisan ormas latihan gorok leher)," tuturnya.

Sebelumnya di Instagram, Nikita Mirzani mengunggah video diduga simpatisan ormas melakukan aksi latihan gorok leher. Video itu berdurasi 27 detik.

Di situ puluhan orang terlihat mengenakan baju putih. Beberapa lainnya duduk bersila sembari menunggu salah satu rekannya latihan.

Baca Juga: Sadar Banyak Ancaman, Nikita Mirzani Penuhi Rumahnya dengan CCTV: Aku Rawan

Tampilan bendera putih berkibar. Samar-sama suara takbir terdengar.

".... melatihkan cara 'menggorok leher'," tulis Nikita Mirzani dalam keterangan unggahannya di Instagram, Rabu (9/12/2020).

Janda tiga anak ini pun memprotes aksi tersebut. Dia menyindir soal revolusi akhlak.

"Ini lah yang dikatakan 'revolusi akhlak?' Lo pikir lebaran haji potong qurban," katanya.

Unggahan Nikita Mirzani ini pun langsung banjir komentar. Video itu sendiri sudah ditonton lebih dari dua juta kali.