Prilly Latuconsina dan Chicco Jerikho Jadi Juri Police Movie Festival 2019
Selain Prilly Latuconsina dan Chicco Jerikho ada juga nama orang-orang hebat sebagai juri.
Chicco Jerikho dan Prilly Latuconsina. (Suara.com)
Matamata.com - Sejumlah sineas ternama Tanah Air resmi terpilih menjadi juri ajang bergengsi 'Police Movie Festival (PMF) 2019'. Sebut saja mereka adalah Chicco Jerikho, Rio Dewanto, Prilly Latuconsina, Monty Tiwa (sutradara) dan Wahyu Aditya (animator profesional).
Kompetisi film pendek ini sebetulnya digelar demi membuat publik mengenal sisi lain dunia kepolisian.
"PMF ini diharapkan bisa membuat masyakarakat melihat polisi dengan tampilan yang berbeda, yang selama ini masyarakat tidak tahu," kata Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal di Plaza Senayan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
"Kami ingin menciptakan gambaran humanis, di mana kepolisian bisa menjadi sahabat bagi masyarakat," sambungnya lagi.
Menariknya, Mohammad Iqbal juga menjanjikan hadiah uang tunai yang mencapai Rp 150 juta. Karenanya, dia pun berharap semakin banyak peserta muda yang bisa bergabung dalam kompetisi ini.
"Tahun kemarin pesertanya lebih dari 450 orang, tahun ini saya harap lebih banyak. Saya sangat berharap banyak orang, khususnya anak muda, yang ikut Police Movie Festival ini. Karena hadiahnya sangat menarik, mencapai Rp 150 juta," tutur Mohammad Iqbal.
Police Movie Festival (PMF) tahun ini mengangkat tema Together We Are Strong. Setidaknya, ada dua kategori yang diperlombakan yaitu film pendek dengan durasi tujuh menit dan animasi dengan durasi tiga menit.
Pendaftaran sendiri ditutup hingga 1 Oktober 2019. Para peserta bisa mendaftarkan diri melalui website www.policemoviefestival.com. (Sumarni)
- Share link:
Film Gestures of Care merupakan salah satu film yang ditayangkan dalam program Indonesian Film Showcase, yang menampilka...
Ciamik dan menggelitik, beginilah bagaimana realitas kultural masyarakat Kalimantan Selatan digambarkan dalam 'Kuyank' g...
JAFF akan terus berkomitmen untuk terus menjadi festival yang berbasis kerelawanan yang kuat....
Film Swaradwipa menelusuri bagaimana warisan budaya ditantang oleh zaman, dipertahankan oleh sebagian, dan perlahan diti...
Salah satu inovasi andalan tahun ini adalah Composync, teknologi pencarian lagu berbasis data yang tengah dikembangkan M...
Pengumuman kolaborasi ini disampaikan dalam sesi Netflix Creative Asia SEA dalam Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF)...
Gelaran tahun ini menjadi pertemuan industri film dan ekonomi kreatif yang paling ambisius di Indonesia....
Terpilih tiga film pendek yang dianggap paling menonjol dari sisi kekuatan cerita, penyutradaraan, dan relevansi tematik...
Massive Music mengarahkan fokusnya pada efisiensi yang didorong oleh teknologi dan data....
