Disidang Kasus Berkendara Sambil Mabuk, Son Seung Won Menyesal

Matamata.com - Aktor drama Korea Welcome to Waikiki, Son Seung Won baru saja menjalani sidang pertamanya. Sang aktor menjadi tersangka dalam kasus berkendara sambil mabuk.

Dilansir dari Soompi pada 11 Februari, Pengadilan Distrik Pusat Seoul menggelar sidang pertama Son Seung Won. Sebulan yang lalu, sang aktor terbukti melanggar Undang-Undang Lalu Lintas Jalan dengan mengemudi dalam keadaan mabuk dan tanpa lisensi.

Perbesar

 

Selama persidangan pertama, Son Seung Won mengakui semua tuduhan yang dibuat terhadapnya. Dia merasa menyesal.

''Saya tidak akan lagi hidup dalam ketergantungan alkohol. Saya sekali lagi menyadari tanggung jawab menjadi tokoh publik.

''Saya dengan sepenuh hati merasa bahwa saya terlalu mudah memikirkan hukum. Ketika menghabiskan hari-hari di pusat penahanan, saya dengan tulus merenungkan masa lalu saya setiap hari. Saya tidak akan pernah melakukan kejahatan seperti itu lagi dan hidup dengan lurus,'' ucap Son Seung Won.

Pengacara Son Seung Won menjelaskan kalau kliennya itu mempunyai gangguan panik. Pendaftaran wajib militernya juga tertunda karena kasus ini.

Pada akhirnya, Son Seung Won meminta untuk menerima pelepasan bersyarat. Jika pengadilan menyetujui pembebasan bersyarat, Son Seung Won tidak akan secara resmi dihukum. Hukuman juga akan dihapus dari catatannya dalam jangka waktu tertentu, selama ia memenuhi persyaratannya.

Perbesar

 

Diketahui pada tanggal 26 Desember 2018, Son Seung Won menyebabkan kecelakaan mobil saat mengemudi dalam keadaan mabuk dan ditangkap oleh warga ketika berusaha melarikan diri dari tempat kejadian. Dia tidak memiliki lisensi yang valid pada saat itu dan kadar alkohol dalam darahnya adalah 0,206 persen.

Baca Juga: Jalani Sidang Eksepsi, Ahmad Dhani Tekankan Tak Tahu Alasan Penahanan

Dlam mobil naas itu juga terdapat penumpang lain, yakni aktor Jung Hwi. Terungkap kemudian bahwa Son Seung Won awalnya membujuk Jung Hwi untuk mau disalahkan atas kecelakaan itu.

Son Seung Won ditahan pada 2 Januari. Pada 9 Januari, jaksa penuntut secara formal membawa kasusnya ke pengadilan untuk diadili.